Siapakah sebenarnya Jack The Ripper?
Tahukah Anda legenda Jack The Ripper? Ini adalah legenda milik orang Inggris tentang seorang pembunuh berantai yang memutilasi korbannya. Sebenarnya, cerita mutilasi di negara kita juga sudah bukan hal yang mengejutkan. Tahun demi tahun berita-berita kriminal mengabarkan pembunuhan dengan cara memutilasi korban. Namun, pembunuhan ala Jack The Ripper lebih menarik daripada pembunuhan mutilasi lainnya, yakni dengan adanya suasana mistis yang melingkupinya.
Sampai saat ini, siapa sebenarnya Jack The Ripper tidak pernah terungkap. Jack digambarkan sebagai sosok pria berjubah hitam, mengenakan topi hampir menutupi wajah, dan membawa sebilah pisau.
Jack The Ripper atau Jack Sang Pencabik telah membunuh lebih dari lima orang selama kurang dari setahun, yakni pada 1888 di London. Kesemua korban adalah wanita tuna susila yang dibunuh dengan tubuh dicabik-cabik. Pembunuhan tersebut terjadi begitu 'mulus' dan tidak meninggalkan petunjuk sedikit pun. Inilah yang membuat polisi kesulitan menangkap si pelaku.
Jangankan menangkap, mengungkapkan identitas pun tak mampu. Penduduk setempat (yang bertempat tinggal tidak jauh dati TKP) mengaku tidak mendengar suara teriakan atau melihat hal-hal yang mencurigakan. Tiba-tiba saja mereka dihebohkan dengan penemuan mayat wanita dalam kondisi mengenaskan. Dari hasil otopsi, beberapa mayat ditemukan kurang dari setengah jam setelah dibunuh. Andai Jack terlambat sedikit saja, mungkin tidak ada legenda Jack The Ripper si pembunuh misterius, yang ada adalah seseorang yang menghabiskan hidupnya terpenjara dalam bui. Namun, inilah faktanya, Jack seperti selalu dinaungi keberuntungan.
Nama Jack muncul ketika polisi mendapatkan surat dari seseorang yang mengatasnamakan Jack The Ripper. Dia mengaku sebagai pelaku atas rentetan pembunuhan sadis itu, Awalnya, polisi tidak terlalu menggubrisnya karena mereka kerap mendapatkan surat yang mengaku-ngaku sebagai pelaku pembunuhan. Namun, di surat berikutnya, Jack berhasil menarik perhatian polisi. Dia berjanji akan mengirimkan potongan telinga salah satu korbannya sebagai bukti jika dia memang pelakunya. Selain berjanji, Jack juga membuat joke, "They say I'm a doctor.... ha... ha... ha..." Ternyata Jack menepati janji. Akan tetapi, bukan kuping yang diterima, melainkan ginjal manusia yang telah diformalin. Kiriman tersebut bertuliskan 'From Hell'.
Bagaimana pola pembunuhan Jack Sang Pencabik?
Tidak ada bukti, tidak ada pola pasti, hanya memperlihatkan corak kejahatan yang sadis dan brutal. Korban disembelih, ditikam, tubuh dibelah, dicabik-cabik, dan organ-organ dalamnya dikeluarkan. Satu-satunya petunjuk semua korban adalah wanita tuna susila.
Pada 6 Agustus 1888, Martha Tabram ditemukan tewas di George Yard dengan luka tikaman benda tajam sebanyak 39 kali di bagian leher dan kemaluan. Wanita berumur 39 tahun itu juga digorok lehernya oleh si pelaku dan perutnya dibelah.
Pada 14 Agustus 1888, Annie Chapman ditemukan tewas dalam keadaan mengenaskan di Whitechapel. Kulit perut Annie dibedah, tulang rusuknya dipotong-potng, isi perut dan organ-organnya dikeluarkan. Beberapa saksi mata mengaku sempat melihat Annie tengah bercengkerama dengan seorang laki-laki berkulit gelap, memakai topi pemburu rusa, dan berjubah hitam.
Pada 31 Agustus 1888, Mary Ann Nichols ditemukan tewas di Whitechapel, East End. Wanita malang itu mengalami luka tikaman pada beberapa bagian tubuh, perutnya dibelah, dan pada rahang kiri terkesan ada sayatan menggunakan benda runcing.
Pada 9 September 1988, Mary Jane Kelly ditemukan tewas di kamar sewanya di Miller's Court, off Dorset Street, Spitalfields. Kondisi Mary tidak jauh berbeda dengan korban-korban sebelumnya, yakni tercabik-cabik.
Pada 30 September 1888, Elizabeth Stride ditemukan tewas berlumuran darah di Dulfield Yard dengan bekas cekikan di leher. Pada hari yang sama, di tempat bebeda kira-kira 1,6 km dari lokasi penemuan mayat Elizabeth ditemukan mayat lain, yakni wanita bernama Catherine Eddowes. Wanita malam ini ditemukan dalam keadaan tewas berlumuran darah, ada bekas bekikan di lehernya, tubuhnya dibelah dari dada sampai selangkangan, dan isi perutnya terburai keluar. Wajah Catherine hampir tidak dapat dikenali karena mukany hancur akibat dikuliti.
Well, dan sampai dengan saat ini, polisi Inggris masih belum bisa menemukan siapa pelaku dibalik rentetan pembunuhan sadis ini, hingga akhirnya warga Inggris menyebutnya dengan sebutan Jack The Ripper.
Subscribe Our Newsletter
0 Response to "Siapakah sebenarnya Jack The Ripper?"
Post a Comment